Kontraperkembangan teknologi membuat anak malas membaca buku. Tapi tidak semua remaja sekarang seperti itu ada juga sebagian remaja yang masih berminat membaca buku. :1thumbup teknologi, adalah sebuah kata yang mungkin sudah tak asing lagi dalam dunia kita, dan dalam. Hal ini akan mengakibatkan turunnya minat baca siswa, belum lagi dengan

perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku - Selamat datang di web kami. Pada pertemuan ini admin akan membahas perihal perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku Info from hadirnya peralatan teknologi yang canggih membuat anak anak sangat sulit membaca buku dan lalai dengan mainan di tangannya sendiri. Memaksakan anak untuk les ini itu. Ketika berada di daerah yang tidak kita kenal, global positioning system gps memang memberi oase. perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca BukuNamun perkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif bagi para generasi muda saat ini. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui tentang “15+ alasan dampak positif perkembangan teknologi modern bagi siswa dalam pendidikan”. Anak zaman now ternyata malas membaca kenapa. Berikut ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho! Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan memperhatikan banyak orangtua yang menuntut anak belajar hanya demi angka nilai dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca cukup duduk santai, kita bisa menjelajahi dunia dari sebuah mahasiswa malas baca buku. Dalam kesempatan kali ini rukimid akan berbagi bank soal. Ketika berada di daerah yang tidak kita kenal, global positioning system gps memang memberi teknologi semakin hari semakin meningkat di segala seorang anak tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau lingkungan keluarga tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga. Karena dampak perkembangan teknologi seiring kemajuan. Memaksakan anak untuk les ini dari buku sudah sangat tidak baik, mereka akan menganggap semua buku membosankan.1thumbup teknologi, adalah sebuah kata yang mungkin sudah tak asing lagi dalam dunia kita, dan dalam. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan memperhatikan banyak orangtua yang menuntut anak belajar hanya demi angka nilai dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. Banyak orang yang malas membaca buku karena mereka menganggap semua buku membosankan, image dari sebuah buku sudah sangat perkembangan teknologi membuat anak malas membaca soal biologi pts genap sma kelas 10 k13 tahun 2021. Namun perkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif bagi para generasi muda saat ini. Berikut ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho!Meningkatnya teknologi yang makin tahun makin meningkat membuat anak muda jaman sekarang sangatlah malas teknologi mengakibatkan anak malas belajar. 20 anak lainnya menyatakan tidak suka membaca buku karena malas melihat tulisan yang ada di buku. Berikut ini adalah alasan mengapa teknologi penting digunakan dalam itulah pembahasan tentang perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah berkunjung di website aku. supaya tulisan yg awak periksa diatas memberikan manfaat bagi pembaca lalu banyak orang yang sudah berkunjung di website ini. beta pamrih anjuran bermula seluruh golongan bagi pengembangan website ini agar lebih baik lagi. buku malas membaca mengakibatkan perkembangan siswa teknologi

Sesungguhnyabanyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca, yaitu berikut ini: 1. Lingkungan keluarga. Mustahil seorang anak tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau lingkungan keluarga tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga. Inilah sebabnya sedini mungkin sangat

Di zaman internet seperti sekarang ini, segalanya jadi serba maju dan kreatif. Apapun dapat dilakukan hanya melalui gadget dalam genggaman. Mulai dari memesan makanan, barang, transportasi, akomodasi dan masih banyak lagi. Tidak perlu macet-macetan, antre panjang dan semua menjadi lebih mudah dan praktis. Kemajuan teknologi ini tentu memberi efek baik maupun buruk, tergantung bagaimana menyikapinya. Macam-macam gawai yang digunakan di dunia teknologi sumber Sebelum teknologi semaju sekarang, untuk mendapatkan berbagai macam informasi masih sangat terbatas lho. Harus mengunjungi perpustakaan atau toko buku untuk mendapat buku, menunggu surat kabar terbit, dan menunggu berita ditayangkan televisi atau radio. Tentu memakan waktu dan biaya, bukan? Sungguh jauh berbeda dengan sekarang, di mana sudah banyak sekali portal berita yang dapat diakses di mana saja. Informasinya pun lebih cepat terupdate dan lebih kaya akan referensi. Seiring berkembangnya teknologi, pendidikan juga terus berinovasi. Kini, belajar juga dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Sebelumnya, jika ingin membaca, maka harus membawa buku ke mana-mana sehingga beban bawaan pun bertambah. Hal ini tentu kurang efisien. Namun sekarang, tidak perlu repot lagi membawa buku karena sudah ada layanan e-book. E-book sumber Ruangguru turut mendukung pengembangan teknologi ini dengan baik, khususnya bidang pendidikan. Seperti halnya memberikan solusi belajar bagi para siswa dengan layanan belajar via gadget. Kamu dapat belajar kelompok, latihan soal-soal, bahkan try out melalui gawaimu. Seru ya? Aplikasi ruangguru sumber istimewa Perkembangan teknologi pada pendidikan ini turut memberikan manfaat bagi guru dan murid. Tidak ada lagi alasan waktu terbuang di jalan karena jarak jauh, uang habis untuk membeli buku soal, dan tidak bisa mengerjakan soal. Pokoknya, jadi lebih gampang dan efisien deh. Selain itu, teknologi juga memberi dampak positif pada pengembangan diri. Jika sedang butuh inspirasi, kamu hanya perlu membuka internet, dan berselancarlah hingga menemukan ide kreatif. Para beauty vlogger sumber Ingin unjuk gigi akan bakatmu? Sudah banyak channel-channel seperti Youtube, SoundCloud, Instagram, blog, dan sebagainya. Jadikan semua itu sebagai wadah untuk mengembangkan talentamu. Psst, bisa dijadikan sebagai portofolio juga lho. Selain dapat diapresiasi banyak orang, kamu juga bisa mendapat kenalan baru, bahkan pekerjaan dengan menunjukkan talentamu. Banyak sekali kan, benefit yang didapat jika kemajuan teknologi dimanfaatkan dengan baik? Tetapi tetap butuh kontrol diri ya, agar tidak terbawa arus yang merugikan. Jangan sampai teknologi terus berkembang, tapi dirimu tidak ikut berkembang ya!
PerkembanganTeknologi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 7 Buku Siswa SD/MI Kelas III 38 Buku Siswa SD/MI Kelas III Ayo Membaca Tidak jauh dari tempat tinggal Udin, terdapat sebuah peternakan sapi perah. Pemiliknya mengizinkan Udin dan teman-teman untuk berkunjung. Tentu saja, Udin dan teman-teman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk yang dikembangkan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran literasi membaca. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan R&D, dengan prosedur pengembangan oleh Sukamadinata yang dikonversi dan dimodifikasi dengan model pengembangan 4D atau Four D Models Define, Design, Development, dan Dissminate. Pada penelitian ini peneliti hanya sampai pada prosedur pengembangan dan tidak melakukan uji coba secara langsung Dissminate dikarenakan kondisi darurat kesahatan akibat dampak dari covid-19. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu melalui uji pakar. Uji pakar yang digunakan adalah uji pakar materi dan uji pakar media. Data hasil validasi produk oleh pakar materi dan pakar media, akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif presentase dan kategori untuk menunjukkan keefektivan/kelayakan media. Hasil pengembangan produk yang dilakukan peneliti melalui validasi ahli materi memperoleh skor 49 dengan presentase 81% sehingga dikategorikan sangat tinggi dan layak digunakan. Hasil validasi ahli media 1 memperoleh skor 47 dengan presentase 67%, dan hasil validasi media 2 memperoleh skor 43 dengan presentase 61% sehingga dikategorikan tinggi dan layak untuk digunakan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 Jurnal Basicedu Volume 4 Nomor 4 Tahun 2020 Halaman 1004-1015 JURNAL BASICEDU Research & Learning in Elementary Education Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar Desy Getri Sari Gogahu1, Tego Prasetyo2 Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah, Indonesia1,.2 E-mail 292016601 desygogahu Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk yang dikembangkan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran literasi membaca. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan R&D, dengan prosedur pengembangan oleh Sukamadinata yang dikonversi dan dimodifikasi dengan model pengembangan 4D atau Four D Models Define, Design, Development, dan Dissminate. Pada penelitian ini peneliti hanya sampai pada prosedur pengembangan dan tidak melakukan uji coba secara langsung Dissminate dikarenakan kondisi darurat kesahatan akibat dampak dari covid-19. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu melalui uji pakar. Uji pakar yang digunakan adalah uji pakar materi dan uji pakar media. Data hasil validasi produk oleh pakar materi dan pakar media, akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase dan kategori untuk menunjukkan keefektifan/kelayakan media. Hasil pengembangan produk yang dilakukan peneliti melalui validasi ahli materi memperoleh skor 49 dengan persentase 81% sehingga dikategorikan sangat tinggi dan layak digunakan. Hasil validasi ahli media 1 memperoleh skor 47 dengan persentase 67%, dan hasil validasi media 2 memperoleh skor 43 dengan persentase 61% sehingga dikategorikan tinggi dan layak untuk digunakan. Kata kunci R&D, 4D Define, Design, Development, Dissminate Abstract This study aims to find out the prodects develiped are effective for use in reading literacy learning. This study uses a type of research and development R&D, with development procedures by Sukmadinata tha are converted and modified with 4D or Four D Models development models Define, Design, Development, Dissminate. In this study, researchers only arrived at the development procedure and did not conduct a trial directly Dissminate due to a health emergency due to the impact of covid-19. Data collection technques conducted by researchers is through expert testing. The exepert test used was material expert test and media expert test. Data validation results by material experts and media experts, will be analyzed using descriptive techniques of percentages and categories to show the effectiveness/feasibility of media. The results of product development conducted by researchers through the validation of material experts obtained a score of 49 with a percentage of 81% so that is categorized very high and suitable for use. The results of the validation of media experts 1 obtained a score of 47 with a percentage of 67% and the results of the validation of media 2 earned a score of 43 with a percentage of 61% so that is was categorized high and suirable for use. Keywords R&D, 4D Define,Design, Development, Dissminate Copyright c 2020 Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo  Corresponding author Address Universitas Kristen Satya Wacana ISSN 2580-3735 Media Cetak Email 292016601 ISSN 2580-1147 Media Online Phone - DOI 1005 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 PENDAHULUAN Literasi membaca merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kegiatan membaca, berpikir, dan menulis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif, dan reflektif. Dalam undang-undang Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, dinyatakan bahwa literasi merupakan kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Menurut Satgas GLS, 2018 literasi dipahami sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi harus yang dipahami oleh masyarakat, bukan hanya sekedar kebutuhan semata namun juga untuk dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dalam masa yang akan datang. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Permendikbud tersebut bertujuan untuk mencetak siswa yang memiliki budi pekerti yang luhur melalui berbagai pembiasaan. Salah satu nilai yang ingin dicapai adalah siswa yang berbudaya literasi. Nilai ini dicapai dengan memberikan pembiasaan membaca buku bacaan selama 15 menit sebelum pembelajaran. Setiap anak di sekolah diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam bacaannya. Sekolah Dasar merupakan masa anak-anak pada usia perkembangan sehingga penting untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur. Leterasi bisa dijadikan sebagai dasar pembelajaran di sekolah. Menurut Suyono 2017 116-123 literasi bisa digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran efektif di sekolah yang dapat membuat siswa terampil dalam mencari dan mengolah informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan berbasis ilmu pengetahuan pada abad ke-21, namun tingkat literasi siswa Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain, dibuktikan dalam Laporan studi IAEA International Achivement Education Assocation di Asia Timur, literasi membaca terendah anak-anak, dipegang oleh negara Indonesia dengan skor 51,7 dibawah negara Filipina yang memiliki skor 52,6 serta negara Thailand dengan skor 65,1 Singapura skor 74,0 dan Hongkong memiliki skor tertinggi yaitu 75,5. Hasil dari laporan ini, menunjukkan dan membuktikan bahwa Indonesia masih sangat kurang dalam hal membaca. Menurut data yang kedua di peroleh dari World’s Most Literate Nations, dikumpulkan oleh Central Connecticut State University tahun 2016, Indonesia berada di posisi kedua terbawah, peringkat literasi dari 61 negara yang telah diteliti Agoestyowati, 2017. Indonesia hanya sedikit lebih baik dari negara Bostwana, negara di kawasan selatan Afrika. Data tersebut memunjukkan bawa kondisi literasi membaca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Perlu ada upaya dalam menangani hal tersebut termasuk penyediaan bahan bacaan untuk membaca dalam pembelajaran literasi membaca. Baleiro 2011 17 menyatakan bahwa definisi literasi harus memperhitungkan sifat sebuah konsep yang mengkaji tentang keberadaan, kontekstual, akibatnya, relatif, dan terikat budaya. Dalam literasi membaca terdapat empat kajian 1006 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 utama, yaitu 1 penerapan latihan dan penetapan bacaan, 2 keterampilan membaca, 3 teks yang digunakan dalam membaca, 4 proses membaca, UNESCO, 2009. Kenyataannya bahwa untuk literasi membaca siswa sekolah dasar hanya dilakukan pada buku-buku pelajaran pokok yang digunakan di sekolah. Hal ini yang membuat siswa kurang suka membaca, karena buku bacaannya kurang menarik, selain itu juga isi bacaan dengan tulisan tanpa gambar dan warna yang membuat siswa tidak tertarik dan buku yang dibaca atau digunakan hanya itu-itu saja, sehingga siswa cepat bosan. Melihat kenyataan tersebut, supaya membaca menjadi suatu hobi siswa dimana bukan hanya sekedar tugas semata, maka perlu adanya tindakan yang membiasakan siswa mulai dari sekarang membaca buku dan menjadikan literasi membaca hal yang menyenangkan Dalman, 2013. Oleh karena itu, guru memiliki peran yang sangat menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan mutu pedidikan nasional. Buku merupakan sumber dari terlaksananya literasi yang berfungsi sebagai jendela dunia. Buku bacaan siswa SD tentu saja harus berbeda dari buku bacaan yang lainnya, dimana buku bacaan SD banyak menyajikan teks, warna, dan gambar yang menarik sehingga dapat merangsang minat membaca siswa dalam belajar. Seiring perkembangan zaman yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, menjadikan SDM semakin berubah dengan mengikuti kecanggihan teknologi tersebar dengan cepat dan sangat luas, yang dapat dibuktikan dengan adanya media IT Informasi dan Teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pesatnya perkembangan yang terjadi juga dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mendidik siswanya. Pendidikan yang ada di Indonesia juga sudah termasuk dalam rancangan yang berkemajuan. Media-media pembelajaran berbasis IT ini dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, misalnya penggunaan internet. Semua guru harus bisa memanfaatkan teknologi sehingga mudah mengakses informasi dengan cepat tanpa menunggu lama. Cepatnya perubahan zaman yang serba mudah dan praktis ini ternyata bisa menggeser pola pikir malas membaca berubah menjadi minat baca. Siswa cenderung lebih menyukai buku dengan animasi gerak dan berwarna, sehingga dapat membuat siswa suka membaca buku dalam bentuk file dari pada baca buku cetak. Penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan Lopes-Rio 2015 178 mengungkapkan bahwa munculnya teknologi berbasis internet mengakibatkan adanya cara membaca yang baru. Salah satunya merupakan munculnya fitur E-Book atau buku digital. Adanya E-Book bisa membuat pengguna teknologi mendownload sebuah buku yang kemudian disimpan pada perangkat teknologi yang dimiliki. Penelitian yang terkait penggunaan buku bacaan digital juga pernah dilakukan oleh Dizon, 2014 yang meneliti pengaruh penggunaan buku bacaan digital serta kegiatan membaca digital, terhadap motivasi membaca siswa di sekolah dasar. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa peserta didik yang membaca buku digital memiliki tingkat motivasi membaca yang lebih tinggi dari pada peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan membaca. Berdasarkan hasil penelitian di 1007 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 atas, menunjukan bahwa dengan penggunaan teks bacaan digital dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif kepada seseorang khususnya dalam minat terhadap membaca buku. E-bookstory adalah buku berbasis digital yang dikenal dapat mengedukasi siswa. Dengan memanfaatkan teknologi yang kian semakin dekat dengan kehidupan siswa E-bookstory dapat dikemas secara modern dan lebih interaktif yang memiliki desain visual, storyline, serta fitur integratif yang diminati oleh siswa, yang disajikan dalam bentuk digital, sehingga bisa di nikmati siswa dengan berbagai cara media elektronik seperti komputer, smartphone, dan tablet. Pengembangan media E-bookstory didesain menekankan pada penyajian uraian cerita yang mendukung pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran tematik integratif, sesuai karakteristik kurikulum 2013, sehingga tema-tema yang digunakan pada uraian cerita sehingga proses pembelajaran yang terjadi dapat mendukung siswa dalam memahami dan memaknai materi pembelajaran. Menurut Smeets dan Bush, 2012 mengatakan bahwa penggunaan E-bookstory memberikan manfaat kepada pada siswa yaitu dapat membantu siswa belajar tentang kosakata. Moody juga menemukan bahwa penggunaan E-bookstory dapat mendorong kemampuan siswa dalam memahami sebuah cerita. Jadi dapat di simpulkan bahwa E-bookstory merupakan buku cerita digital yang dapat membantu siswa siswa dalam belajar kosakata dan mendorong siwa memahami isi dalam cerita. Penggunaan E-bookstory masih jarang ditemukan atau gunakan di sekolah, siswa masih cenderung membaca menggunakan buku manual atau buku cetak, dimana dalam penggunaan buku manual harus menyediakan tempat buku rak buku, susah dibawa kemana, dan jika sering dibaca maka buku bisa cepat rusak. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penulis tertarik ingin membuat sebuah media yang namanya E-bookstory untuk meningkatkan literasi membaca siswa. Penulis mengembangkan media pembelajaran berbasis E-bookstory ini, karena penulis melihat bahwa E-bookstory mememudahkan proses penyebaran informasi dan juga membantu proses belajar mengajar, serta praktis dan mudah di bawa kemana-mana. Tujuan penggunaan E-Bookstory ada tiga yaitu 1 sebagai sarana dalam pembelajaran, 2 mempermudah guru dan siswa dalam proses pembelajaran, 3 guru dapat memberi materi pembelajaran walau guru sedang tugas diluar Haris, 2011. Media E-Bookstory memberikan banyak manfaat, yaitu 1 anak termotivasi untuk belajar membaca lebih cepat, 2 menumbuhkan rasa percaya pada diri anak karena anak telah merasa sukses menjadi pembaca pemula, 3 anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, 4 mendorong anak untuk lebih menyukai cerita dengan tema dan cerita yang berbeda, 5 secara perlahan menumbuhkan kebiasaan anak untuk dapat membaca cerita secara mandiri Shofaussamawati, 2016. Kelebihan menggunakan E-Bookstory adalah, 1 biaya yang digunakan relatif murah, 2 sangat mudah diakses, 3 anti rusak, 4 mudah dibawah kemana-kemana, 5 dapat menghemat waktu Khalid & Adeel, 2014. Selain memiliki kelebihan, E-Bookstory juga memiliki kelemahan. Kelemahan E-Bookstory yaitu 1 pengguna 1008 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 diharuskan memiliki ruangan yang cukup pada sebuah media elektronik untuk dapat menyimpan file E-Bookstory, 2 tidak semua media elektronik dapat menyimpan E-Bookstory tetapi hanya media elektronik yang sudah berkemajuan dan layak untuk bisa menyimpan dan menggunakan E-Bookstory, 3 masalah teknologi yang muncul dengan menavigasi buku elektronik. Format security ebook, karena digital bisa dibongkar oleh para hacker, 4 untuk mengakses E-Bookstory harus menggunakan HP/Laptop/Komputer yang sudah terhubung dengan koneksi internet Haris, 2011. Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau pengantar, Heinich dalam Rusman, 2012 Asosiasi Pendidikan Nasional National Education Association/ NEA mengartikan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang dapat di pakai orang untuk menyalurkan pesan/informasi, Sadiman dkk, dalam Rusman, 2012 Media pembelajaran yaitu alat atau sarana yang digunakan guru sebagai perantara dalam menjelaskan pesan atau informasi dari sebuah tema pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Breidle dan Rossi dalam Sanjaya, 2012 mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan semua alat dan bahan yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, media yang dimaksud berupa radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Sedangkan menurut Yaumi, 2012 media pembelajaran adalah peralatan yang menyediakan lingkungan belajar yang kaya dengan dorongan atau rangsangan contoh video, teks, benda asli, dan multimedia. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pendapat di atas adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan untuk menarik minat, perhatian, pikiran serta perasaan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di kelas untuk mencapai tujuan belajar di sebut dengan media pembelajaran METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Research and Development R&D atau Penelitian dan Pengembangan. R&D merupakan sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik Sukmadinata, 2017. Langkah-langkah penelitian menurut Sukmadinata dkk, 2017 terdiri atas tiga tahap. 1 studi pendahuluan yang meliputi studi literatur, studi lapangan, dan penyusunan draf awal produk, 2 pengembangan, yang terdiri atas uji coba terbatas dan uji coba luas, 3 pengujian, yang terdiri atas pre-test, perlakuan, dan post-test. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan prosedur penelitian yang diadaptasi dari Sukmadinata, 2017 yang dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Sukmadinata. Prosedur penelitian di atas dapat lebih efesien dilaksanakan apabila terdapat model pengembangan. Model pengembangan yang 1009 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 digunakan pada R&D ini ialah model 4D atau Four D Models. Tahapan model pengembangan ini terdiri dari Define Pendefinisian, Design Perancangan, Development Pengembangan, Disseminate Penyebaran. Desain pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur penelitian pengembangan menurut Sukmadinata dengan menggunakan model pengembangan 4D yang telah di konversikan dan dimodifikasi seperti pada Gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Modifikasi Prosedur Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory A. Tahap Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan merupakan prosedur yang dilakukan pertama kali dalam penelitian R&D. Tahap ini dilakukan dengan mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran berbasis E-Bookstory untuk meningkat literasi membaca siswa kelas 5 SD. a. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui jurnal, buku-buku yang dipilih, artikel, dan sumber-sumber lain yang relevan. Studi pustaka ini dilakukan agar peneliti dapat memahami setiap fenomena dari variabel penelitian yaitu media pembelajaran berbasis E-Bookstory untuk meningkatkan literasi membaca siswa kelas 5 SD. b. Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh data-data dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Survei lapangan juga dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi mengenai kebutuhan pengembangan produk media. Sumber data yang dapat dikumpulkan meliputi RPP, media pembelajaran atau bahan ajar yang digunakan untuk membaca, dan kondisi dalam kegiatan proses pembelajaran disekolah. c. Penyusunan Draf Produk Awal Penyusunan draf produk awal yang dilakukan mengacu pada hasil studi pustaka dan studi lapangan. Peneliti membuat media pembelajaran E-Bookstory untuk meningkatkan literasi membaca siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut 1. Menentukan KD Kompetensi Dasar Media E-Bookstory dalam penelitian ini merupakan buku elektronik yang berisi gambar animasi dan teks yang dibuat semenarik mungkin. Produk E-Bookstory dikembangkan disesuaikan dengan materi tematik pada buku guru dan buku siswa. Materi dalam media E-Bookstory ini merupakan tema Ekosistem, dengan subtema Komponen Ekosistem, Pembelajaran ke-1 Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 1010 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 mengurai konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi, menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi kedalam tulisan dengan bahasa sendiri. Kompetensi Dasar IPA, menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jarring-jaring makanan di lingkungan sekitar, dan membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem. Desain Media E-Bookstory dibuat menggunakan aplikasi buku digital yang didesain menarik dari cover dan isinya. Animasi dan teks bacaan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Pemilihan warna juga dilakukan agar desain media E-Bookstory terlihat menarik sehingga siswa senang membacanya. 2. Membuat Rancangan Media E-Bookstory Pada tahap merancangan media E-Bookstory ini, peneliti membuat sketsa yang nantinya akan menjadi isi dari setiap menu pilihan yang ada dalam E-Bookstory. Sketsa tersebut terdiri atas a rancangan tampilan pembuka, b rancangan tampilan menu utama, c rancangan tampilan menu pembuat, d rancangan tampilan menu petunjuk, e rancangan tampilan KI & KD, f rancangan tampilan menu materi, g rancangan tampilan menu evaluasi, h rancangan tampilan menu komentar siswa, i rancangan tampilan menu glosarium, j rancangan tampilan menu daftar pustaka, k rancangan tampilan menu ON/OFF suara, dan yang terakhir adalah rancangan tampilan, l konfirmasi keluar dari media E-Bookstory. B. Pengembangan Produk Tahap pengembangan produk merupakan prosedur kedua dalam penelitian dan pengembangan. Pada tahap ini produk yang sudah dirancang divalidasi oleh ahli pada bidangnya masing. Validasi dilakukan oleh pakar materi dan pakar media, dalam hal ini peneliti menggunakan tiga pakar dosen ahli, satu dosen pakar materi dan dua dosen pakar media. Pakar materi merupakan langkah untuk mengisi lembar validasi yang digunakan untuk menilai kesesuaian materi dan bahasa yang disajikan dalam media E-Bookstory. Uji validasi ahli materi juga dilakukan untuk menyempurnakan serta mengetahui kelebihan dan kelemahan secara konseptual menurut ahli materi. Validasi pakar media merupakan validasi yang dilakukan oleh dosen ahli media, dengan mengisi lembar validasi untuk menilai kesesuaian media dari aspek tampilan, isi cerita E-Bookstory, bahasa, dan kepraktisan dalam penggunaan media. Setelah melakukan validasi peneliti akan merevisi produk sesuai dengan saran yang telah diberikan oleh pakar masing guna untuk menyempurnakan produk yang sudah dikembangkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu melalui uji pakar. Uji pakar yang digunakan adalah uji pakar materi dan uji pakar media. Uji pakar ini bertujuan untuk menilai keefektifan media yang dikembangkan, apakah layak untuk digunakan di SD, lembar validasi diisi oleh pakar materi dan pakar media. Data hasil validasi produk oleh pakar materi dan pakar media, akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase dan kategori untuk 1011 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 menunjukkan kelayakan media. Skor hasil pengukuran menggunakan angket tertutup, kemudian dipersentasekan menggunakan rumus berikut ini. AP =Skor AktualSkor Ideal x 100% Keterangan AP = Angka Presentase Skor Aktual = Skor yang diberikan validator Skor Ideal =Skor maksimal hasil kali antara jumlah item dengan skor maksimal masing-masing item. Angka persentase kemudian dikelompokkan menjadi lima kategori yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Persentase Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Studi Pendahuluan Berdasarkan hasil studi pendahuluan dapat diketahui pentingnya kebutuhan sekolah akan sebuah media untuk dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Dari observasi yang dilakukan peneliti menemukan bahwa siswa suka membaca buku, hanya saja siswa cepat bosan karena cerita dan gambar buku kurang menarik, ada juga beberapa buku yang bahasanya terlalu tinggi sehingga isi bacaan sulit di pahami oleh siswa SD. Walaupun masalah tersebut telah disadari oleh guru, namun guru tidak sempat untuk melakukan pengembangan media yang dapat menanggulangi atau meminimalkan permasalahan tersebut. Guru hanya melakukan kegiatan pembelajaran dengan panduan buku dari rancangan pemerintah yang kondisi seharusnya guru mampu mengembangkan secara mandiri, serta guru masih memakai cara lama untuk pembelajaran khusus dalam literasi membaca. Berdasarkan hasil survei yang mengatakan bahwa kurangnya literasi membaca siswa dalam pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi nyata siswa, masalah tersebut menyebabkan siswa kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru melalui literasi membaca. Proses pembelajaran literasi membaca seharusnya membuat siswa senang membaca isi bacaan tersebut, dengan demikian memudahkan siswa untuk memahami isi bacaan dari mater tersebut. Dengan melakukan pembelajaran menggunakan media E-Bookstory membaca lebih menyenangkan karena kalimat yang digunakan dalam materi tersebut menjadi lebih sederhana dan lebih mudah untuk di pahami siswa. Guru juga lebih mudah melakukan pembelajaran, karena guru yang mengetahui kondisi nyata yang terjadi pada siswa. Dengan demikian peneliti melakukan pengembangan media E-Bookstory ini menjadi suatu kebutuahan sekolah atau guru agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 2. Hasil Pengembangan Media E-Bookstory 1012 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 Desain pengembangan media E-Bookstory adalah upaya perencanaan sebuah media yang menggunakan tematik untuk mengaitkan muatan pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dengan materi yang disusun menjadi cerita nonfiksi yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah di pahami oleh siswa SD. Media E-Bookstory ini dirancang dalam bentuk buku cerita nonfiksi berbasis elektronik, yang dilengkapi dengan, Identitas Pembuat, Petunjuk, KI/KD, Isi Materi, Evaluasi, Komentar, Glosarium, dan Daftar Pustaka. Isi materi yang terdapat pada media E-Bookstory disesuaikan dengan buku guru dan buku siswa kelas V tentang Ekosistem. Perancangan media E-Bookstory dilakukan peneliti menggunakan aplikasi Construct dan didesain menggunakan aplikasi adobe ilustrator. Berikut ini salah satu gambar hasil desian dari media E-Bookstory. Gambar 2. Hasil Desain Tampilan Menu Utama. Rancangan tampilan pada menu utama merupakan beberapa pilihan menu yang terdiri atas, Identitas Pembuat, Petunjuk, KI/KD, Isi Materi, Evaluasi, Komentar, Glosarium, Daftar Pustaka, dan Tombol Keluar. Pada setiap menu pilihan ini terdapat tombol masing-masing yang berfungsi untuk menampilkan isi dari setiap menu pilihan yang ada. Produk hasil akhir pengembangan media ini berupa website yang dapat dibuka dengan link 3. Validasi Produk E-Bookstory a. Hasil Validasi Pakar Materi Validasi pakar materi dilakukan oleh dua dosen dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana. Tujuan validasi oleh pakar materi adalah untuk menilai kesesuaian materi yang disajikan dan bahasa dalam media E-Bookstory. Selain itu, peneliti juga mengharapkan adanya kritik dan saran perbaikan dari pakar materi agar media E-Bookstory dapat dikembangkan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Setiap item pernyataan pada lembar validasi materi memiliki skor maksimal 5 dan skor minimum 1. Hasil validasi oleh pakar materi dapat di lihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Validasi Pakar Materi 1. Kesesuaian dengan KI dan KD 2013 2. Kesesuaian antara Indikator dengan KD 3. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4. Kesesuaian judul dengan isi materi pembelajaran 1013 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 6. Kejelasan Bahasa yang digunakan 7. Kejelasan isi cerita dengan materi pembelajaran 8. Kesesuaian ilustasi cerita dengan materi pembelajaran 9. Keefektifan kalimat sederhana dan jelas 11. Tanda baca yang digunakan sesuai dan tepat 12. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional siswa Berdasarkan hasil evaluasi oleh pakar materi media E-Bookstory yang dikembangkan oleh peneliti mendapatkan skor 49 dengan presentase 82%, sehingga dikategorikan sangat tinggi dan layak untuk digunakan. b. Hasil Validasi Pakar Media Validasi pakar media dilakukan oleh dua dosen. Dosen 1 dari Fakultas Teknologi dan Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, dan dosen 2 dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Tujuan validasi pakar media adalah untuk mengetahui kelayakan produk dari aspek tampilan, isi cerita nonfiksi, bahasa dan kepraktisan dalam penggunaan. Selain itu, peneliti juga mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari pakar media agar media E-Bookstory yang dikembangkan layak untuk digunakan. Setiap item pernyataan pada lembar validasi media memiliki skor maksimal 5 dan skor minimum 1. Hasil validasi oleh pakar media 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4 berikut ini. Tabel 3. Hasil Validasi Pakar Media 1 1. Kesesuaian jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan untuk kelas 5 SD 2. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan cerita 3. Kesesuaian dengan pemilihan latar belakang disetiap halaman 4. Kesesuaian teks dengan warna 5. Ketepatan bentuk teks dengan gambar 6. Kesesuaian antara media E-Bookstory dengan materi pembelajaran. 7. Kebermanfaatan media buku cerita bergambar dalam mempermudah pemahaman konsep. 8. Kebermanfaatan buku dalam meningkatkan minat membaca siswa. 9. Keefektifan kalimat dalam media E-Bookstory 11. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional siswa. Kepraktisan dalam penggunaan. 12. Kejelasan Petunjuk penggunaan media 13. Tingkat kemudahan mengakses media E-Bookstory 14. Tingkat kemudahan penggunaan media Berdasarkan hasil evaluasi oleh pakar media 1, media E-Bookstory yang dikembangkan oleh 1014 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 peneliti mendapatkan skor 47 dengan presentase sebesar 67%, sehingga dikategorikan tinggi dan layak untuk digunakan. Tabel 4. Hasil Validasi Pakar Media 2 1. Kesesuaian jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan untuk kelas 5 SD 2. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan cerita 3. Kesesuaian dengan pemilihan latar belakang di setiap halaman 4. Kesesuaian teks dengan warna 5. Ketepatan bentuk teks dengan gambar 6. Kesesuaian antara media E-Bookstory dengan materi pembelajaran. 7. Kebermanfaatan media buku cerita bergambar dalam mepermudah pemahaman konsep. 8. Kebermanfaatan buku dalam meningkatkan minat membaca siswa. 9. Keefektifan kalimat dalam media E-Bookstory 11. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional siswa. Kepraktisan dalam penggunaan. 12. Kejelasan Petunjuk penggunaan media 13. Tingkat kemudahan mengakses media E-Bookstory 14. Tingkat kemudahan penggunaan media Berdasarkan hasil evaluasi oleh pakar media 2, pengembangan media E-Bookstory yang di kembangkan oleh peneliti mendapatkan skor 43 dengan persentase sebesar 61%, sehingga dikategorikan tinggi, dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa media pembelajarn berbasis E-Bookstory dapat dikatakan sangat efektif digunakan untuk meningkatkan literasi membaca siswa. Dibuktikan dari hasil validasi oleh tiga dosen ahli, 1 dosen ahli materi dan 2 dosen ahli media. Hasil validasi materi mendapatkan skor 49 dengan persentase 82%, sehingga dikategorikan sangat tinggi dan layak untuk digunakan. Hal ini terlihat juga pada hasil validasi media 1 memperoleh skor 47 dengan persentase sebesar 67%, dan hasil validasi media 2 memperoleh skor 43 dengan persentase sebesar 61%, sehingga dikategorikan tinggi dan layak untuk digunakan. Saran dari peneliti yang pertama bagi guru melalui penelitian ini, guru bisa menggunakan media pembelajaran E-Bookstory dalam pembelajaran literasi membaca, agar siswa mulai terbiasa dan suka membaca buku karena dilengkapi dengan teks bacaan dan gambar yang menarik. Saran yang kedua bagi peneliti lain diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi namun apabila mengembangkan E-Bookstory yang sama akan lebih baik jika menggunakan model pembelajaran dalam kurikulum 2013, sehingga proses pembelajaran 1015 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar – Desy Getri Sari Gogahu, Tego Prasetyo. DOI Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 lebih terarah pada kebutuhan dan kemampuan siswa. DAFTAR PUSTAKA Adeel, K. &. 2014. Literasi Buku Digital. LIBRIA, 82. Agoestyowati, R. 2017. Tinjauan Pada Minat Literasi Anak-anak. Majalah Ilmiah Institut STIAMI. Baleiro, R. 2011. Definition of Literary A Content Analysis of Literature Syllabuses and Interviews with Protuguese Lecturers of Literature. Journal of New Horizons in Education, 02–04, 17. Dalman. 2013. Ketrampilan Membaca. Jakarta Raja Garafido Persada. Dizon. 2014. Pengaruh Penggunaan Buku Bacaan Digital serta Kegiatan Membaca Digital, Terhadap Motivasi Membaca Siswa di Sekolah Dasar. Metodik Didaktik, 92. Haris, D. 2011. Panduan Lengkap E-Book. Yogyakarta Cakrawala. Lopes-Rio. 2015. About the horrific peril of reading on digital devices. Journal of Social and Behavioral Sciiences, 178. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Rusman Dr M, P. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung ALFABETA. Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta Fajar Interpratama Mandiri. Shofaussamawati. 2016. Menumbuhkan minat baca dengan pengenalan perpustakaan pada anak sejak dini. Journal Stainkudus. Retrieved from Smeets, D. J. . and A. G. B. 2012. Buku Cerita Elektronik Interaktif untuk Anak TK Mengenal Kosa Kata. Sukmadinata, N. S. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya. Suyono, H. 2017. Implementasi Gerakan Literasi Guru Sekolah Pada Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar, 116–123. Tim, S. G. 2018. Buku Panduan Praktis Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta Kemdikbud Direektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Undang-undang Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan. UNESCO. 2009. Laporan Dunia UNESCO Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antarbudaya. Tersedia di// -reports/cultural-diversity. Diakses 13 September 2019. Yaumi, M. 2012. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta PT Interpratama Mandiri. ... Jika seseorang memiliki kemampuan yang rendah dalam membaca maka akan berdampak pada kemampuan literasi membaca. Literasi membaca merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan membaca, berpikir, dan menulis yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan analisis, kritis, dan reflektif terhadap suatu informasi Gogahu & Prasetyo, 2020. ...... Maka dari itu, seiring dengan penerapan GLS di sekolah pemerintah juga harus menyediakan bahan bacaan untuk mendukung terlaksannya kegiatan membaca di sekolah. Menurut UNESCO dalam Gogahu & Prasetyo, 2020 dalam literasi membaca terdapat empat kajian utama,.yaitu 1 penerapan latihan dan penetapan bacaan, 2 keterampilan membaca, 3 teks yang digunakan dalam membaca, dan 4 proses membaca. ...Lilik Binti MirnawatiRegy Agatha Valent FabriyaIndonesia is one of the countries in Asia with low reading literacy skills. Therefore, the mastery of reading literacy is vital for students and the Indonesian people. This study aims to describe the process of implementing flipbook media that can improve the reading literacy of 2nd graders of elementary school and measure the improvement of their reading literacy after the application of flipbook media. The method used is Classroom Action Research. The data collection uses observation techniques and documentation, and the literacy tests uses test sheets and documentation. The subjects of this research are 17 elementary school students in the 2nd grade of Muhammadiyah Elementary School 8 Surabaya. Based on the study results, the data show that flipbook media was applied online at the habituation stage and was carried out for 15 minutes before reading. The application of online-based flipbook media can improve students’ reading literacy and learning activities of the 2nd-grade students of Muhammadiyah Elementary School 8 Surabaya. The increase in reading literacy results can be seen in the literacy test results carried out in 2 learning cycles. Before applying flipbook, the result of classical literacy completeness was In the first cycle, the acquisition of classical reading literacy mastery was while in the second cycle, the classical completeness was So, it can be concluded that the use of flipbook media can improve the reading literacy of the 2nd-grade students of Muhammadiyah Elementary School 8 Surabaya... Kegiatan membaca penting dilakukan untuk mengasah kemapunan intelektual seseorang, melalui proses memahami makna tulisan dan mengembangkan ide Huradju et al., 2020;Rinawati et al., 2020;Sari, 2019. Proses dan kegiatan membaca harus memiliki makna dan tujuan sehingga siswa akan memiliki motivasi untuk selalu melakukan kegiatan membaca Gogahu & Prasetyo, 2020. ...Fitri YaniMuhammad Khoirul RitongaPerpustakaan perguruan tinggi merupakan lembaga yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika yang bersangkutan, melalui fungsinya memberikan layanan informasi, penyediaan sarana prasarana dan bahan pustaka serta menyimpan dan melestarikannya untuk berbagai kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi minat baca mahasiswa serta minat mahasiswa berkunjung ke perpustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi penelitian sebanyak 413 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin, sehingga didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini yakni 81 mahasiswa. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuisoner, dengan instrumen penelitia berupa 10 pertanyaan dengan jawaban setuju dan tidak setuju. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan bentuk tabulasi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat baca serta minat kunjungan mahasiswa ke perpustakaan masih tergolong rendah, hal ini ditunjukkan dari pernyataan mahasiswa yang lebih memilih untuk mencari sumber bacaan di internet dibandingkan mencari dari buku. Peningkatan jumlah minat baca serta minat kunjungan mahasiswa ke perpustakaan dapat dilakukan dengan meningkatkan pelayanan serta kelengkapan buku di perpustakaan.... Reading comprehension is the process of understanding the message conveyed by the author to the reader. Reading comprehension will reveal the existing schemes in his memory and let new information enter and become part of knowledge Amil et al., 2021;Gogahu & Prasetyo, 2020. Reading is not an easy learning activity. ...Ni Kadek Yustika Adnyani DewiKadek YudianaReading habits in Indonesian society have not developed well. In addition, the learning is carried out at this time has not been able to develop reading skills effectively and efficiently. This study aimed to analyze the mindset relationship to reading literacy ability in fifth grade elementary school students. This type of research is a correlation. The design of this research is quantitative with correlational research methods. The population in this study were all fifth-grade elementary school students, totaling 79 students. The research sample amounted to 55 students. Data collection methods used are non-test and test methods. The instrument used in collecting data are a questionnaire and reading literacy test. Data analysis techniques used are descriptive quantitative, and statistical inferential. The study results are the results of the testing hypothesis I, obtained rcount > rtable then H0 is rejected, which means it is significant. Hypothesis II test results, rcount > rtable then H0 is rejected, which means it is significant. So that the Growth mindset has a relationship with the reading literacy ability of fifth-grade elementary school students. A fixed mindset also positively impacts students' reading literacy skills. It was concluded that there was a significant correlation between mindset and reading literacy ability.... Setiap orang harus bisa membaca, tetapi terutama siswa, guru, dan orang lain yang kehidupan sehari-harinya berhubungan dengan buku. Membaca pemahaman adalah jenis membaca lanjutan yang ditujukan untuk pemahaman bacaan Tarigan, 1994; Nasional et al., 2017; Gogahu & Prasetyo, 2020; Pemahaman membaca adalah kemampuan pembaca untuk mengingat kembali isi dari apa yang telah dibaca secara cermat dan menyeluruh. Amanata & Taufik, 2020 ; Alpian & Yatri, 2022. ...Marnis SusantiFirman FirmanDesyandri DesyandriSetiap orang harus bisa membaca, terutama siswa, guru, dan orang lain yang kehidupan sehari-harinya berhubungan dengan buku. Pelajaran membaca pemahaman diajarkan di kelas IV, V, dan VI sekolah dasar. Siswa membutuhkan cara-cara untuk belajar membaca pemahaman sehingga mereka dapat memahami bacaan dengan mudah. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan teknik guru mungkin mempekerjakan untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman membaca. Metodologi yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif. Guru akan dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan memanfaatkan strategi pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar. Guru dapat menggunakan banyak taktik pembelajaran yang diperlukan.... The ability to read can help learners develop advanced learning over a long period. According to Gogahu & Prasetyo 2020, literacy can be an essential ability to understand lessons effectively in schools that help students become skilled at understanding information clearly. Reporting from the Organization for Economic Cooperation and Development OECD, 2019, based on a survey conducted by the Program for International Student Assessment PISA, said that Indonesia occupies the lowest position, which shows the most inadequate literacy, namely the 71st position out of 82 countries. ... Jumiatul ArpianThis study aims to determine the effectiveness of tablet use by utilizing learning videos to improve student literacy at SD Negeri 15 Woja. The population of this study ranges from low to high-grade students III & IV at SD Negeri 15 Woja, which consists of 20 students. Each student from grades I to VI took 10 students, who were the primary samples in the implementation of this study. This research uses qualitative research methods. Furthermore, the research instruments used in this study are direct in-class observations containing video recordings and other supporting data such as activity documentation, researcher diaries, and additional website resources. After the data is analyzed using qualitative analysis, it can be concluded that using technological media in the form of learning videos effectively encourages students of SD Negeri 15 Woja to carry out literacy activities in different ways. The statement is corroborated by some of the data attached to the study.... The research shows that e-book is very suitable to be used in the learning process because there is compatibility in basic competencies, indicators, and materials so that learning objectives can be achieved Kusumayuni & Agung, 2021. Using e-books in the learning process has also been shown to increase students' reading interest, resulting in an increase in student learning outcomes Gogahu & Prasetyo, 2020. E-book products with a discovery learning model were developed using the Flip PDF Corporate Edition application. ...Ni Komang Asih Kurnia DewiThis research was motivated by problems in the media and learning models that were less innovative and varied during the online learning process, so it impacted students' lack of understanding, especially on the content of science lessons. This study aims to develop an e-book based on discovery learning for elementary science lessons. The subjects in this study were content experts, instructional design experts, learning media experts, and fifth-grade elementary school students. This research is development research by applying the ADDIE model. Data collection in this study was done by using a questionnaire method with quantitative descriptive analysis techniques. Based on the results of data analysis, the following results were obtained 1 content experts 2 instructional design experts 3 learning media experts 4 individual trial results 5 small group trial results Thus the conclusions in this study indicate that this e-book based on discovery learning is in very good qualification and is suitable for use in science learning for fifth-grade elementary LabkolyFebriani LiunesiDevi HutagaolWaluyo HadiPenelitian dan pengembangan R&D ini bertujuan untuk mengembangan video interaktif bergambar berbasis strategi directed reading theking activity untuk meningkatkan literasi membaca siswa pada muatan bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN Karet 01 pagi yang beramat di Jl. Karet Belakang No, 2 RT 013, RW 03 Kota Jakarta Selatan, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, DKI Jakarta 12910. Teknik pengumpulan data mengunakan tes, angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian pengembangan video interaktif bergambar berbasis strategi directed reading theking activity untuk meningkatkan literasi membaca siswa pada muatan bahasa Indonesia Sekolah Dasar sangat NurhayaniNurhafizah NurhafizahPengembangan literasi anak usia dini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan karena merupakan keterampilan dasar untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan media dan metode pengembangan literasi anak usia dini di Kuttab Al Huffazh Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan kondensasi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mendeskripsikan media yang digunakan dalam pengembangan literasi anak usia dini antara lain media literasi digital, ICT Information and Communication Technology, buku cerita bergambar, APE Alat Permainan Edukatif, science book, Video pembelajaran dan media kartu kata. Metode yang digunakan dalam pengembangan literasi anak usia dini antara lain metode Calistung, GLS Gerakan Literasi Sekolah, literasi pojok baca, metode kooperatif bermedia, Discovery Learning, Project Based Learning, pendekatan humanistik dan program KurniawatiEunice Widyanti SetyaningtyasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengembangkan media animasi cerita bergambar berbasis android untuk siswa kelas III SD dan untuk mengetahui kelayakan pengembangan media animasi cerita bergambar berbasis android pada topik proses terjadinya hujan kelas III SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan R&D dengan model pengembangan 4D Thiagarajan, 1974 yaitu tahapan penelitian yang terdiri dari pendefinisian define, perancangan design, pengembangan develop, dan uji coba disseminate. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji coba secara langsung dengan siswa dikarenakan keterbatasan waktu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui uji validasi oleh ahli. Hasil dari uji ahli materi mendapat angka persentase 88% dengan kategori “Sangat Tinggi”. Hasil dari uji ahli media mendapat angka persentase 78,9% dengan kategori “Tinggi”. Uji ahli bahasa oleh dua validator memperoleh hasil penilaian dengan persentase 94% dengan kategori “Sangat Tinggi” dan persentase 77% dengan ketegori “Tinggi”. Hasil dari uji ahli yang telah diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan media animasi cerita bergarmbar berbasis android yang dibuat sudah layak untuk digunakan sebagai penguatan pembelajaran bagi siswa kelas III SD. Media pembelajaran ini nantinya dapat digunakan sebagai penguatan materi dan bahan evaluasi karena terdapat materi dan latihan soal interaktif di dalamnya sehingga kelak dapat digunakan siswa untuk belajar dari Maratus SolikhahAtik Dwi NursantiElais Nur Fauzia QodimPenelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang cukup terhadap peran modifikasi e-book sebagai peningkatan minat baca siswa melalui strategi belajar sambil bermain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi literatur review dengan mengumpulkan beberapa jurnal terdahulu untuk menjawab peran modifikasi e-book dalam peningkatan minat baca siswa melalui strategi belajar sambil bermain. Penerapan e-book sangat membantu siswa dalam meningkatkan minan bacanya karena e-book sangat mudah dan praktis dapat dibuka dengan gawai dan dapat dibawa kemana saja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan modifikasi e-book dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat membaca siswa SD. E -book yang dimodifikasi dengan berbagai jenis variasi warna, gambar, video, dan animasi dapat menarik perhatian siswa SD untuk membaca dan memahami materi. Hal tersebut dikarenakan siswa SD yang lebih menyukai sesuatu yang berwarna dan bervariasi. Penggunaan metode bermain sambil belajar dalam pembelajaran mampu menambah minat baca siswa SD karena sesuai karakteristik anak usia sekolah dasar yang cenderung suka bermain. Suyono SuyonoThis study aims to describe the implementation pattern of School Literacy Movement GLS in primary school. This research uses descriptive research design with qualitative approach. The results showed that there is a pattern of implementation of school literacy movement. The patterns include 1 the pattern of literacy activities in thematic books and 2 the pattern of literacy activities in schools. Patterns of literacy activity in thematic books found are twelve patterns including pre-reading, reading and post-reading activities. The pattern of literacy activities in schools found thirteen patterns of activity covering three aspects, namely the pattern of strategy and implementation of literacy activities, book sources and literacy environment, as well as cooperation of literacy activities. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola implementasi Gerakan Literasi Sekolah GLS di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pola implementasi gerakan literasi sekolah. Pola tersebut meliputi 1 pola kegiatan literasi pada buku tematik dan 2 pola kegiatan literasi di sekolah. Pola kegiatan literasi pada buku tematik yang ditemukan berjumlah dua belas pola meliputi kegiatan prabaca, membaca, dan pascabaca. Pola kegiatan literasi di sekolah ditemukan tiga belas pola kegiatan meliputi tiga aspek, yaitu pola strategi dan pelaksanaan kegiatan literasi, sumber buku dan lingkungan literasi, serta kerja sama kegiatan literasi. Kata Kunci implementasi, gerakan literasi sekolah, pembelajaran tematik. Kemampuan membaca siswa Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut berdasarkan data laporan hasil tes Progress International Reading Literacy Study tahun 2012 tentang kemampuan membaca siswa kelas IV SD pada kisaran usia 9-10 tahun yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 44 dari 45 negara peserta dengan persentase kemampuan menjawab butir soal level sempurna 0,1%, butir soal level tinggi 4%, butir soal level sedang 28%, dan butir soal level lemah 66% Puspendik, 2012105. Data tersebut sejalan dengan temuan Programme for International Student Assessment pada tahun 2012 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-64 dari 65 negara peserta dengan skor 396 skor rata-rata adalah 496 OECD, 2014 5. Dampak dari kemampuan membaca yang rendah pasti berpengaruh terhadap kemampuan menulis. Menulis merupakan bentuk penyampaian gagasan atau pesan dalam bentuk bahasa tulis. Mulyati 200444 menyatakan bahwa gagasan atau pesan yang disampaikan bergantung pada perkembangan dan tingkat pengetahuanRedjeki AgoestyowatiBased on the results of a survey of literacy index published by Central Connecticut State of the University CCSU in March 2016 showed from 61 countries surveyed, Indonesia's literacy rankings are in the 60th sequence. The research also assessed the reading assessment score for children under the age of 18 , as quoted from page accessed 4/6/2017 shows that the ability of Indonesian children to understand the reading is also very literacy skills can be very high. That means, the family and the form of early childhood education have a very big influence on the high-low literacy ability of a publisher of Mizan through KKPK / Kecil-Kecil Punya Karya, is a pioneer of quality reading books written by Indonesian children. In KKPK's book, the writings published are children's writing from 7-12 years old, which also corresponds to a focused market share. Based on the point of view, the purpose of this study is to examine the branding of KPPK in the perspective of increasing the interest of children literacy. From the study of literature research methods conducted by the author, it is concluded that Dar Mizan Publisher through KKPK book has made a strong branding as a pioneer of book publishers that provides a container for children to publish their writing visually. The opportunity to write visual works is support for one's literacy skills, especially children. In this case, Dar Mizan Publisher, through KKPK book has increased interest and literacy ability of children. KKPK has become a medium to improve the literacy ability of children with earlier. Rita BaleiroThe aim of this paper is to present a definition of literary literacy in the context of majors in languages, literatures and cultures, in Portugal. A definition of literary literacy was deduced from a content analysis of primary data sources and from the theoretical underpinnings of the transactional theory of reading. The primary data sources are fourteen Portuguese and English literature syllabuses from four Portuguese universities Lisboa, Nova, Coimbra and Porto and twelve interviews with Portuguese university lecturers of literature. Based on the findings of a content analysis of both syllabuses and interviews, from the lecturers' point of view, a literary literate student doing a major in languages, literatures and cultures must, above all, be able to contextualize literary texts and their authors both historically and culturally, must be able to present an interpretation as a coherent text, and must be able to do and organize bibliographical Membaca. Jakarta Raja Garafido PersadaDalmanDalman. 2013. Ketrampilan Membaca. Jakarta Raja Garafido Penggunaan Buku Bacaan Digital serta Kegiatan Membaca DigitalDizonDizon. 2014. Pengaruh Penggunaan Buku Bacaan Digital serta Kegiatan Membaca Digital, Terhadap Motivasi Membaca Siswa di Sekolah Dasar. Metodik Didaktik, 92.About the horrific peril of reading on digital devicesLopes-RioLopes-Rio. 2015. About the horrific peril of reading on digital devices. Journal of Social and Behavioral Sciiences, dan Pembelajaran Berbasis KomputerRusman DrRusman Dr M, P. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung Komunikasi Pembelajaran. Jakarta Fajar Interpratama MandiriW SanjayaSanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta Fajar Interpratama minat baca dengan pengenalan perpustakaan pada anak sejak diniShofaussamawatiShofaussamawati. 2016. Menumbuhkan minat baca dengan pengenalan perpustakaan pada anak sejak dini. Journal Stainkudus. Retrieved from hp/Libraria/article/download/1189/1082Buku Cerita Elektronik Interaktif untuk Anak TK Mengenal Kosa KataD J SmeetsSmeets, D. J.. and A. G. B. 2012. Buku Cerita Elektronik Interaktif untuk Anak TK Mengenal Kosa Kata. Adminmengumpulkan data tentang Materi Debat Tentang Perkembangan Teknologi Membuat Anak Malas Membaca Buku. Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Minat Baca Siswa Bingkai. Gambar Dari : blog Berbagai Buku 12 February 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait materi debat tentang perkembangan
Debat Tentang Perkembangan Teknologi Membuat Anak Indonesia Malas from Apa alasan anak Indonesia malas membaca buku?Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi anak Indonesia untuk malas membaca buku?Apa dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi yang membuat anak Indonesia malas membaca buku?Apa cara untuk mencegah anak Indonesia malas membaca buku?Apa kontribusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah anak Indonesia malas membaca buku?Apa kontribusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah anak Indonesia malas membaca buku?Kesimpulan Pada jaman modern ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Hal ini membuat anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku. Mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk menggunakan gadget atau perangkat digital seperti komputer, laptop, smartphone, dan tablet. Mereka lebih suka menghabiskan waktu di media sosial daripada membaca buku. Penggunaan gadget ini juga menyebabkan anak-anak Indonesia lebih tertarik untuk menghabiskan waktu mereka untuk bermain game online atau menonton video di YouTube daripada membaca buku. Gadget yang modern dan canggih saat ini juga menyebabkan anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku. Hal ini karena gadget yang modern ini memungkinkan anak-anak untuk mengakses berbagai informasi dan hiburan dengan cara yang lebih mudah dan cepat daripada membaca buku. Dengan gadget ini, anak-anak dapat mengakses berbagai informasi atau hiburan dengan cepat dan mudah tanpa harus membaca buku. Kemudahan akses informasi dan hiburan melalui gadget ini juga menyebabkan anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku. Karena dengan menggunakan gadget ini, anak-anak dapat mengakses informasi atau hiburan tanpa harus membaca buku. Hal ini membuat anak-anak Indonesia lebih tertarik untuk menghabiskan waktunya untuk menggunakan gadget daripada membaca buku. Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi anak Indonesia untuk malas membaca buku? Perkembangan teknologi membuat anak Indonesia malas untuk membaca buku. Hal ini karena perkembangan teknologi telah memberikan anak-anak Indonesia dengan akses yang lebih mudah dan cepat untuk mengakses informasi dan hiburan. Dengan adanya gadget yang modern ini, anak-anak Indonesia dapat mengakses informasi dan hiburan tanpa harus membaca buku. Perkembangan teknologi juga menyebabkan anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku. Hal ini karena dengan adanya gadget yang modern ini, anak-anak Indonesia lebih tergoda untuk menghabiskan waktu mereka untuk menggunakan gadget atau media sosial daripada membaca buku. Dengan gadget ini, anak-anak dapat mengakses informasi dan hiburan dengan cara yang lebih mudah dan cepat daripada membaca buku. Perkembangan teknologi juga membuat anak Indonesia malas untuk membaca buku. Hal ini karena anak-anak Indonesia dapat dengan mudah mengakses informasi dan hiburan melalui gadget yang modern. Dengan gadget ini, anak-anak dapat mengakses informasi dan hiburan dengan cara yang lebih cepat dan mudah daripada membaca buku. Hal ini membuat anak-anak Indonesia lebih tertarik untuk menghabiskan waktunya untuk menggunakan gadget daripada membaca buku. Apa dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi yang membuat anak Indonesia malas membaca buku? Perkembangan teknologi yang membuat anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku dapat menimbulkan beberapa dampak. Pertama, hal ini dapat menyebabkan anak-anak Indonesia menjadi kurang paham dan pengetahuan mereka menjadi sempit. Hal ini karena dengan menggunakan gadget, anak-anak Indonesia hanya dapat mengakses informasi dan hiburan tanpa harus membaca buku. Kedua, hal ini dapat menyebabkan anak-anak Indonesia juga menjadi kurang kreatif. Hal ini karena anak-anak Indonesia hanya dapat mengakses informasi dan hiburan melalui gadget tanpa harus membaca buku. Dengan tidak membaca buku, anak-anak Indonesia tidak dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka. Ketiga, hal ini dapat menyebabkan anak-anak Indonesia menjadi kurang produktif. Hal ini karena anak-anak Indonesia hanya dapat mengakses informasi dan hiburan melalui gadget tanpa harus membaca buku. Dengan tidak membaca buku, anak-anak Indonesia tidak dapat mengembangkan produktivitas mereka. Apa cara untuk mencegah anak Indonesia malas membaca buku? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anak Indonesia malas untuk membaca buku. Pertama, orang tua harus membiasakan anak-anak mereka untuk menghabiskan waktu mereka untuk membaca buku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak anak-anak untuk membaca buku bersama di rumah. Kedua, orang tua juga dapat mengajarkan anak-anak mereka mengenai pentingnya membaca buku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menceritakan kepada anak-anak mengenai bagaimana membaca buku dapat membantu mereka untuk memperoleh pengetahuan dan kreativitas. Ketiga, orang tua juga dapat memberikan anak-anak mereka buku yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membelikan anak-anak buku yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan membaca buku yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, anak-anak akan lebih tertarik untuk membaca buku. Apa kontribusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah anak Indonesia malas membaca buku? Pemerintah juga dapat melakukan beberapa kontribusi untuk mencegah anak Indonesia malas untuk membaca buku. Pertama, pemerintah dapat menyediakan buku yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan buku yang berkualitas dan bermanfaat bagi anak-anak Indonesia. Kedua, pemerintah juga dapat menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan sekolah yang memadai dan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak Indonesia. Dengan fasilitas pendidikan yang memadai, anak-anak Indonesia akan lebih tertarik untuk membaca buku. Ketiga, pemerintah juga dapat membantu anak-anak Indonesia untuk membeli buku yang berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membantu anak-anak Indonesia untuk membeli buku yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan membantu anak-anak untuk membeli buku yang berkualitas, anak-anak Indonesia akan lebih tertarik untuk membaca buku. Apa kontribusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah anak Indonesia malas membaca buku? Masyarakat juga dapat melakukan beberapa kontribusi untuk mencegah anak Indonesia malas untuk membaca buku. Pertama, masyarakat dapat mengajarkan anak-anak Indonesia mengenai pentingnya membaca buku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menceritakan kepada anak-anak mengenai bagaimana membaca buku dapat membantu mereka untuk memperoleh pengetahuan dan kreativitas. Kedua, masyarakat juga dapat menyediakan buku yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan buku yang berkualitas dan bermanfaat bagi anak-anak Indonesia. Dengan membaca buku yang berkualitas, anak-anak Indonesia akan lebih tertarik untuk membaca buku. Ketiga, masyarakat juga dapat menyediakan fasilitas yang memadai bagi anak-anak Indonesia untuk membaca buku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan perpustakaan yang memadai bagi anak-anak Indonesia. Dengan memiliki fasilitas yang memadai untuk membaca buku, anak-anak Indonesia akan lebih tertarik untuk membaca buku. Kesimpulan Perkembangan teknologi saat ini telah membuat anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku. Hal ini karena anak-anak Indonesia dapat dengan mudah mengakses informasi dan hiburan melalui gadget yang modern. Dengan gadget ini, anak-anak dapat mengakses informasi dan hiburan dengan cara yang lebih mudah dan cepat daripada membaca buku. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak Indonesia menjadi kurang paham dan pengetahuan mereka menjadi sempit serta menjadi kurang kreatif dan produktif. Oleh karena itu, orang tua, pemerintah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah anak-anak Indonesia malas untuk membaca buku dengan berbagai cara dan kontribusi.
Berikutini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho! 1. Image dari buku sudah sangat tidak baik, mereka akan menganggap semua buku membosankan. Banyak orang yang malas membaca buku karena mereka menganggap semua buku membosankan, image dari sebuah buku sudah sangat buruk di mata Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Anak Malas Belajar – Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEKARANG INI MEMBUAT ANAK-ANAK MENJAD by dimas pratama Perkembangan Teknologi Membuat Generasi Muda Malas Membaca - Perkembangan Teknologi Membuat Generasi Muda Malas Membaca - Perkembangan Teknologi Membuat Generasi Muda Malas Membaca - Penelitian Internet Bikin Otak Manusia Malas Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku - Info Berbagi Buku Tiga Alasan Kenapa Orang Indonesia Malas Baca Buku Halaman 1 - 5 Alasan Kenapa Penggunaan Gadget Menyebabkan Anak Malas Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Kontra Perkembangan Teknologi Membuat Anak Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Dampak Perkembangan Teknologi Internet Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Minat Baca Siswa Bingkai Kebersamaan Anak Zaman Now Ternyata Malas Membaca, Kenapa? - Kemajuan Teknologi Membuat Semakin Malas. Benarkah Begitu? Mengapa Siswa Malas Belajar? Inilah Penyebab Beserta Solusinya! 7 Tips Ampuh Menghadapi Anak Malas Belajar - Alodokter Kemajuan Teknologi Membuat Semakin Malas. Benarkah Begitu? 8 Dampak Negatif Malas Belajar Bagi Diri Sendiri - BERBAGI ILMU PDF Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya Jurnal pengaruh sistem operasi mobile android pada anak usia dini - N… Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku - Info Berbagi Buku Kurangnya Minat Membaca Buku Pada Anak Bukti Teknologi Malah Membuat Kita Makin Bodoh Halaman all - 4 Faktor penyebab rendahnya minat belajar dan membaca masyarakat Dampak perkembangan teknologi Tantangan bagi Remaja Indonesia pada Industri Apa Dampak Negatif jika Generasi Muda tidak Suka Membaca Buku? Jawaban TVRI 13 Mei SMP Halaman all - Merdeka Belajar, Momen Meningkatkan Budaya Membaca Dikalangan Siswa - POS BALI Kritis - Cerdas - Independen Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Minat Baca Siswa Bingkai Kebersamaan Mosi 7 Perkmbgn TK PDF Membumikan Literasi dalam Keluarga Kenapa Minat Baca di Indonesia Rendah ? Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Tata Surya untuk Anak SMP Berbasis Android Adiksi Penggunaan Internet dan Gadget Next Generation Indonesia 5 Penyebab Rendahnya Budaya Literasi di Indonesia - EduCenter Mosi 7 Perkmbgn TK PDF Disleksia Gejala, Penyebab, dan Tips-Tips Mengasuh Anak Disleksia Indonesia Mengalami Disrupsi Teknologi, Anak Bali Penting Memiliki Wawasan Yang Luas Lewat Literasi Digital Tanpa Kehilangan Jati Diri - Review Teknologi Sekarang Dampak Positif dan Negatif Komputer Bagi Anak Usia Dini • KB-TK Islam Annajah Depok Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Inovasi dan Literasi Republika Online Mosi Debat Bahasa Indonesia 2019 PDF Mengapa Siswa Malas Belajar? Inilah Penyebab Beserta Solusinya! Ini Ruginya Anak SD Tak Giat Membaca – Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku - Info Berbagi Buku Anak makin Susah Diajak Baca karena Terbiasa Pegang Gadget sejak Dini - 88feelfree Penghalang yang harus Dihalang dalam membaca buku Inilah Dampak Dari Malas Membaca Nomor 3 Paling Berbahaya Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku A25 Soal Ina SMP PDF Mau Baca Buku, tapi Malas Banget? Coba 4 Cara Ini Deh Si Kecil Termasuk Generasi Alpha? Ini Karakteristiknya Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku - Info Berbagi Buku 8 Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Pada Siswa dan Pelajar - BERBAGI ILMU Penelitian Internet Bikin Otak Manusia Malas Minat Baca Turun Gara-Gara Media Sosial DOC MAKALAH RENDAHNYA MINAT BACA PADA SISWA elza reskiana - Ajak Siswa Membaca di Era Teknologi Informasi Ini Penyebab Rendahnya Minat Baca di Indonesia Potret Anak Indonesia Lemah Nalar karena Kurang Membaca PDF Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca Siswa Benarkah Minat Baca Orang Indonesia Serendah Ini? 6 Dampak Buruk Kalau Kamu Malas Membaca Buku, Jangan Sampai ya! Kemajuan Teknologi Membuat Semakin Malas. Benarkah Begitu? Alasan Wajib Membaca Buku dan Tips Meningkatkan Minat Baca, Materi SMP TVRI 13 Mei Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Minat Baca Siswa Bingkai Kebersamaan Perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi Anak Zaman Now Ternyata Malas Membaca, Kenapa? - Mengapa orang Indonesia tergolong malas membaca, padahal dengan membaca kita memperoleh ilmu pengetahuan? - Quora 5 Alasan Mengapa Kamu Malas Membaca Buku Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Dampak Bila Tidak Memiliki Minat Baca Kita Masih Malas Membaca di Internet! Apa Penyebabnya? Penyebab Rendahnya Minat Baca Buku di Kalangan Generasi Muda Mengapa orang Indonesia tergolong malas membaca, padahal dengan membaca kita memperoleh ilmu pengetahuan? - Quora Darurat Literasi Empat Alasan Generasi Indonesia Malas Membaca Buku - Banjir Embun 10 Cara Mengatasi & Mendidik Anak Malas Belajar Mengapa orang Indonesia tergolong malas membaca, padahal dengan membaca kita memperoleh ilmu pengetahuan? - Quora 5 Penyebab Kurangnya Minat Baca Di Indonesia Kita Masih Malas Membaca di Internet! Apa Penyebabnya? 6 Dampak Buruk Kalau Kamu Malas Membaca Buku, Jangan Sampai ya! Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 53 55 57 58 Subtema 1 Pembelajaran 6 Perkembangan Teknologi - Mobile Karya Ilmiah B. - PENINGKATAN MINAT BACA SISWA KELAS XI MIPA 7 SMA NEGERI 1 BLORA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK Disusun oleh 1 Ahmad Aji A01 Course Hero Abstrak Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Minat Baca Peserta Didik di Perpustakaan Ridho Hidayat, ✓ Inilah Alasan Anak Sekarang Malas Membaca Buku - - Media Pembelajaran Masakini 6 Dampak Buruk Kalau Kamu Malas Membaca Buku, Jangan Sampai ya! mengapa anak - anak malas membaca buku ? Berkurangnya Minat Belajar di Kalangan Pelajar Kemajuan Teknologi Membuat Semakin Malas. Benarkah Begitu? Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Remaja dan Anak 5 Alasan Mengapa Kamu Malas Membaca Buku, padahal Jembatan Ilmu! • Seputar Beasiswa Kita Masih Malas Membaca di Internet! Apa Penyebabnya? Mengapa Siswa Malas Belajar? Matra Pendidikan Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku – Berbagai Buku Karya Ilmiah B. - PENINGKATAN MINAT BACA SISWA KELAS XI MIPA 7 SMA NEGERI 1 BLORA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK Disusun oleh 1 Ahmad Aji A01 Course Hero 5 Alasan Mengapa Kamu Malas Membaca Buku Penyebabanak malas belajar karena pengaruh teknologi. a) Anak dapat secara tidak langsung mengakses situs-situs pornografi yang dapat membuat dampak buruk pada diri anak tersebut. b) Pergaulan dunia maya dapat menyebabkan seorang anak terjerumus pada pergaulan yang tidak baik. c) Anak dapat mengalami ketergantungan terhadap teknologi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 35Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x OnlineJournal homepage 2020 Authors. This is an open-access article ditributed under the terms of the Creative Commons Attribution License PENDAHULUANDenisi perpustakaan menurut Sulistyo Basuki adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual Basuki, 2013.Perpustakaan biasanya digunakan untuk pembelajaran ruang kelas yang berkaitan dengan fungsi perpustakaan yaitu sarana untuk refreshing. Biasanya siswa dirujuk ke perpustakaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan kelompok atau mencari referensi sebuah buku untuk mengerjakan tugas dari pengetahuan dan teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring dengan perkem-bangan zaman dan makin berkembangnya cara berkir manusia itu sendiri. Pendidikan seorang manusia juga sangat menunjang terhadap perkem-bangan SDM suatu bangsa. Tanpa pendidikan yang baik kualitas SDM suatu bangsa juga tidak akan baik pula. Dengan adanya pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi akan mampu meningkatkan kualitas suatu era globalisasi yang serba modern dan canggih ini masyarakat dituntut untuk lebih cerdas. Cerdas dalam hal memilah dan memilih hal-hal positif dan negative demi terkendalinya akhlak masyarakat itu sendiri. Cerdas dalam menambah ilmu pengetahuan demi berkembangnya suatu pendidikan . Kecerdasan seseorang atau siswa dimulai dengan menumbuhkan minat baca tidak harus menyelesaikan satu buah buku tetapi membaca majalah pun sudah mulai membuka niat dan minat baca. Minat itu bisa dilakukan berulang-ulang agar menjadi pembiasaan, karena hal yang awalnya canggung bisa menjadi hal yang mudah dilakukan karena biasa melakukan suatu Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri IdhamaniPerpustakaan SDN Jogoyasan Ngablak Magelangemail antukjd zaman yang semakin modern ini, peran perpustakaan seolah-olah mulai tergeser dengan adanya teknologi seperti internet,gaged,tablet dll. Bagi anak-anak atau siswa perpustakaan mungkin sudah hampir diabaikan karena media sosial sudah merambah semua kalangan masyarakat. Bahkan untuk membaca, menyelesaikan satu buah judul buku pun dirasa sangat berat dan memerlukan waktu yang sangat lama. Tetapi ketika membaca beberapa halaman bacaan yang tersedia di HP, tidak akan membuat bosan dan pasti akan se segera mungkin diselesaikan tanpa menunda waktu lagi. Rumusan masalah karya tulis ini adalah 1 bagaimana agar siswa mau membaca lagi di perpustakaan 2 bagaimana menumbuhkan minat baca siswa di tengan-tengah perkembangan zaman 3 bagaimana deskripsi agar perpustakaan mampu menjadi bagian dari suatu sekolah yang penting. Data di peroleh dari pengamatan siswa di sekolah dan beberapa dilakukan dengan wawancara ketika siswa berada di rumah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1 peranan perpustakaan mulai tergeser dengan adanya perkembangan teknologi informasi 2 perpustakaan sangat penting bagi dunia pendidikan 3 kesulitan bagi seorang pustakawan untuk mengembalikan minat baca siswa. Rekomendasi yang diajukan adalah 1 sebaiknya perpustakaan dikelola lebih baik lagi agar bias dapat menarik siswa untuk membaca 2 pustakawan sebaiknya benar-benar mempunyai keahlian khusus di bidang perpustakaan agar mampu bersaing dengan perkembangan zaman yang semakin kunci Religiusitas, Kematangan Karier,Pustakawan, pendidikan tinggi 36Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x OnlineDalam dunia pendidikan buku merupakan sumber ilmu, gudangnya ilmu pengetahuan. Tetapi sekarang ini keberadaan buku serasa sudah tidak penting lagi. Karena perkembangan zaman yang serba modern dan instan maka siswa jarang sekali berkunjung ke perpustakaan walaupun hanya sekedar untuk melihat-lihat koleksi, memainkan permainan edukasi pun jarang sekali dilakukan. Mereka siswa akan lebih senang ketika dihadapkan pada bacaan atau artikel yang disediakan oleh HP, tablet karena banyak tur yan menggugah minat baca mereka. Mungkin artikel yang dibaca sama persis dengan yang ada di buku atau majalah, tetapi jika membaca dengan media elektronik akan lebih menggugah selera baca seorang pustakawan dituntut agar bisa lebih mengembangkan koleksi perpustakaan agar bisa lebih menarik siswa untuk membaca buku. Siswa lebih tertarik untuk datang ke perpustakaan jika ada pendamping buku koleksi seperti tablet, CD pembelajaran, karena dirasa lebih menarik minat baca mereka. Tanpa harus menghilangkan keberadaan buku sebagai bahan koleksi, perlu tambahan adanya peralatan teknologi modern demi kemajuan sebuah dengan judul tersebut diatas, maka masalah yang dapat diidentikasi adalah 1 Bagaimana cara agar siswa mau membaca di perpustakaan lagi. 2 Bagaiman cara menum-buhkan minat baca siswa ditengah-tengah zaman yang serba modern. 3 Bagaimana agar perpus-takaan mampu menjadi bagian dari sekolah yang penting. Untuk memperjelas ruang lingkup pemba-hasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada 1 Peranan perpustakaan yang mulai tergeser dengan adanya perkembangan teknologi informasi. 2 Perpustakaan sangat penting bagi dunia pendi-dikan. 3 Kesulitan pustakawan mengembalikan minat baca latar belakang dan pembatasan masalah tersebut diatas, masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut1. Bagaimana cara meningkatkan minat baca siswa di tengah-tengah perkembangan zaman yang serba modern ini?2. Bagaimana cara menarik minat baca siswa untuk berkunjung ke perpustakaan?B. METODE PENELITIANPenelitian dilakukan di SD N Jogoyasan Kecamatan Ngablak. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada beberapa siswa. Penelitian dilakukan dalam waktu sekitar 2 minggu pada bulan Oktober 2019. Metode penelitian dilakukan dengan memakai metode kuantitaf yaitu dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik delphy study atau pembagian kuesioner. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berfokus pada observasi kejadian-kejadian, fenomena yang diteliti kompleks, bersifat sosial yang tidak dapat dikuantitakasi dan mencoba mengerti perilaku individu yang diamati Hartinah, 2013 .Sedangkan pengumpulan data kuesioner disebut juga delphy study yang berarti sebuah prosedur penelitian dengan menggunakan juesioner, yang didesain untuk mendapatkan consensus melalui respon yang diberikan oleh responden Hartinah, 2013. teknik ini dilakukan kepada para siswa ketika berada di sekolah dan ditujukan kepada orang tua ketika mereka berada di rumah, sekedar untuk membandingkan realita di sekolah dan di metode tersebut karena peneliti ingin mengetahui minat baca siswa ketika berada di rumah dan untuk memastikan apakah buku yang dipinjam benar-benar dibaca atau hanya sekedar mengikuti teman untuk meminjam buku. 37Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri IdhamaniPeneliti juga melakukan wawancara kepada siswa ketika berada di sekolah, beberapa pertanyaan meliputi 1 Apakah masih suka membaca buku? 2 Apakah merasa bosan dengan koleksi yang ada? 3 Lebih suka antara membaca buku atau membaca artikel melalui media elektronik? 4 Apakah ketika meminjam buku benar-benar dibaca di rumah?Dan masih banyak lagi pertanyaan yang terlontar kepada siswa ketika bertatap muka langsung dengan peneliti. Dari hasil wawancara tersebut kemudian pustakawan mampu menilai hasil dan juga mampu memikirkan cara bagaimana agar semuanya bisa berjalan lancar bahkan lebih bagus lagi dalam semua aspek kegiatan. C. HASIL DAN PEMBAHASANHasil PenelitianDari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, demikian jawaban dari responden1. Apakah masih suka membaca buku?Dari 30 siswa yang berkunjung ke perpus-takaan, hanya sekitar 10 anak yang benar-benar suka membaca buku karena buku yang dipinjam menarik dan siswa tersebut memang suka membaca. 20 anak lainnya menyatakan tidak suka membaca buku karena malas melihat tulisan yang ada di buku. Mereka meminjam buku karena hanya ingin mengikuti teman lain yang meminjam buku di perpustakaan. Dan ketika sampai rumah buku itu tidak dibaca sama sekali bahkan ada yang tidak ditanya mengapa buku tersebut tidak dibaca? Banyak sekali alasan yang mereka lontarkan, ada yang mengaku malas, tidak sempat, mainan HP, main bersama teman, capek dan Apakah merasa bosan dengan koleksi yang ada di perpustakaan?Ketika siswa diberi pertanyaan tentang koleksi bacaan yang ada di perpustakaan, banyak siswa menjawab bacaan kurang menarik dan merasa sudah bosan. Banyak siswa yang menyarankan agar buku koleksi perpustakaan ditambah lagi yang gambarnya lebih menarik, dan juga fasilitas ditambah agar lebih nyaman di Lebih suka antara buku atau membaca artikel dengan media elektronik?Dengan pertanyaan tersebut, hampir semua siswa menyatakan bahwa mereka lebih senang membaca sebuah artikel menggunakan media seperti HP, komputer, tablet sebanyak apapun pasti akan diselesaikan karena mereka lebih tertarik pada tur-tur yang tersedia pada alat tersebut. Sedangkan untuk membaca buku mereka sudah tidak terlalu tertarik Apakah ketika meminjam buku benar-benar dibaca di rumah?Ada sekitar 30 pengunjung yang aktif datang ke perpustakaan dan meminjam buku. Berbagai macam buku yang mereka pinjam. Tetapi dari sekian banyak anak hanya sekitar 10 anak yang benar-benar membaca buku sampai selesai dan berkeinginan untuk meminjam lagi. Anak-anak yang lainnya hanya mengikuti teman yang meminjam buku, bahkan kadang anak tidak tahu isi buku itu apa karena lebih tertarik kepada gambar yang ada pada buku tersebut. Ada yang hanya membolak balik halaman hanya untuk mencari gambar yang menurut mereka pemaparan beberapa jawaban siswa tersebut dapat diambil hasil1. Membaca buku semnakin tidak disenangi oleh siswa karena keberadaan media elektronik sudah merambah disemua kalangan masyarakat, dan siswa lebih menyukai media elektronik karena menyuguhkan tur yang lebih menarik dari pada buku. 38Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x Online2. Siswa merasa bosan dengan koleksi yang hanya berupa buku, mereka menginginkan penambhanan koleksi seperti CD-Room, CD pemelajaran, buku denngan tur tampilan 3 dimensi, bahkan ada yang meminta untuk disediakan tablet Kesadaran untuk membaca buku dan menyelesaikan satu buah buku sangat kurang bahkan hampir di lupakan karena budaya membaca seolah-olah sirna mulai tergeser dengan adanya perkembangan merupakan hal terpenting bagi suatu lembaga pendidikan. Di perpustakaan disediakan koleksi buku yang mencakup semua jenis ilmu pengetahuan yang mudah dicermati, dipahami asalkan ada minat seseorang untuk membacanya. Di dalam perpustakaan tersedia buku, rak buku, almari koleksi referensi, ruangan yang meliputi ruang baca, ruang sirkulasi, ruangan khusus untuk menyimpan alat pembelajaran,dan lain-lain. Di zaman yang serba modern ini perpus-takaan dituntut untuk bisa mengimbangi perkem-bangan zaman yang juga akan berpengaruh pada sistem pola pikir siswa yang juga pasti akan lebih cerdas. Bahan koleksi yang disediakan seyogyanya tidak hanya berupa buku, tetapi CD-ROM, CD pembelajaran, slide, bahkan jika diperlukan dapat disediakan tablet yang berisi materi pelajaran yang tentunya akan lebih menarik siswa untuk berkunjung ke pengetahuan yang semakin berkembang serasi dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia. Maka perpustakaan pun harus siap menghadapi dan mengikuti perubahan perkem-bangan tersebut. Mulai dari isi koleksi yang harus mulai ditambah dengan hal-hal yang lebih menarik bacaannya, menambah koleksi berupa CD pembe-lajaran agar suatu ketika apabila siswa merasa “bosan”, guru bisa merujuk muridnya untuk datang ke perpustakaan untuk menonton media pembela-jaran melalui tampilan pustakawan diharapkan bisa mengikuti perkembangan suatu ilmu, tidak hanya formalitas yang diungulkan tetapi juga perlu adanya peran demi tercapainya hasil yang lebih maksimal lagi dan berusaha mengikuti pola pikir siswa dan mengembalikan minat baca yang semakin hari semakin berkurang dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Akhir-akhir ini banyak siswa yang datang ke perpustakaan tidak meminjam buku, atau membaca tetapi hanya datang dan melihat-lihat buku saja. Gambar yang ada di buku dilihat tanpa membaca keterangan yang ada pada gambar. Meminjam buku pun seolah-olah hanya ikut-ikutan teman yang juga meminjam buku, sesampai di rumah kadang buku tidak dibaca karena lelah bermain HP. Kadang buku dikemba-likan lagi dan pustakawan bertanya apa sudah selesai menbaca buku itu, siswa tersebut hanya menggeleng kepala, dan buku itu ternyata tidak dibaca sedikitpun. Datang ke perpustakaan hanya sekedar mendapat tugas dari guru. Di sini peran guru juga sangat penting dalam menumbuhkem-bangkan minat baca siswa. Tidak hanya ketika tugas harus mereferensi dari sebuah buku tetapi juga memberikan saran kepada siswa untuk berkunjung dikala istirahat, jam kosong atau bahkan untuk mencari sebuah gambar untuk disalin di buku pun bisa memberikan contoh untuk membaca buku di perpustakaan. Seperti misalnya ada aturan yang menyatakan bahwa 15 menit sebelum masuk kelas siswa diwajibkan untuk membaca buku. Seorang guru memberi kewajiban siswa untuk membaca buku dan membuat ringkasan cerita buku yang telah dibaca, kemudian mengoreksi satu per satu muridnya yang telah membuat ringkasan. Awalnya semua berjalan sesuai rencana tanpa 39Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri Idhamanidikomando siswa langsung menuju ke perpus-takaan untuk membaca sebelum KBM di mulai. Tetapi makin lama semakin luntur bahkan makin jarang diminati karena siswa merasa bosan dengan membaca buku dengan berbagai macam alasan. Berbagai macam cara dilakukan agar siswa mau lagi membaca buku di perpustakaan tetapi akhir-akhir ini memang keberadaan buku sudah mulai tergeser dengan adanya media sosial. Banyak cara yang dapat digunakan pustakawan agar siswa mau membaca antara lain 1. Menambah buku koleksi berupa buku atau cerita bergambar dengan tampilan 3 dimensi, agar siswa lebih tertarik untuk membaca atau melihat tampilan Menyediakan fasilitas lain seperti TV, Radio tape, CD pembelajaran atau yang menampilkan tempat wisata pembelajaran yang digunakan untuk ajang refreshing menghilangkan penat mengikuti KBM di Memberikan doorprise bagi pembaca dan peminjam buku Menyediakan mainan edukasi misalnya dakon, ular tangga, halma, bahkan puzzle yang akan mengasah otak siswa untuk menata kembali hal yang seharusnya Menambah tempat baca di depan perpus-takaan atau di gazebo yang ada pojok bacanya agar ketika istirahat tidak hanya bermain dan membaca tidak harus di beberapa usaha pustakawan untuk menambah koleksi seperti di atas, diharapkan siswa mampu tergugah hatinya untuk mau berkunjung ke perpustakaan dan mau untuk membaca koleksi yang ada, bahkan juga meminjam buku dan membaca sampai sulit sekali mengembalikan minat baca siswa di tengah-tengah makin berkembangnya media teknologi yang makin pesat berkembang. Media sosial sangat mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat sehingga merupakan kendala bagi pustakawan untuk mengembalikan minat baca siswa. Seorang pustakawan harus punya strategi khusus agar tetap eksis di bidangnya. Semua itu tidak lepas dari peran guru, kepala sekolah bahkan orang tua ketika siswa berada di rumah dalam pengawasan orang tua demi terciptanya pola pikir siswa yang tanpa ketinggalan perkembangan teknologi dan tidak meninggalkan budaya untuk tetap penelitian ini didukung oleh hasil riset yang dilakukan oleh Khaled Al-Nasah dan Rae’d Abdulgader Al-Shorman yang menjelaskan bahwa responden siswa memiliki minat baca yang luas, di antaranya adalah cerita, buku petualangan, buku tentang agama, majalah tentang internet, acara dunia surat kabar, majalah tentang komputer, majalah tentang kemajuan baru dalam teknologi, majalah olahraga, minat koran lokal, bagian olahraga koran, buku tentang internet, majalah gambar, buku tentang komputer, novel, puisi, dan drama. Di sisi lain, mereka ditemukan tidak menyukai buku-buku tentang ekonomi Al-Nasah & Al-Shorman, 2011. Temuan ini juga menunjukkan bahwa hambatan yang menghambat upaya membaca mereka adalah jarangnya mengunjungi perpustakaan, ketidak-mampuan untuk mendapatkan buku dengan cepat, tidak tersedianya bahan bacaan, kendala waktu, kurangnya perpustakaan setempat, kepercayaan untuk melakukan hal-hal yang lebih baik daripada membaca, kesulitan mendapatkan bahan bacaan yang disediakan oleh departemen Bahasa Inggris. Keyakinan bahwa meningkatkan membaca tidak sepenting meningkatkan keterampilan bahasa lainnya, keyakinan bahwa tidak ada hubungan antara membaca dan keterampilan bahasa lainnya, dan kurangnya minat keluarga dalam membaca. Selain itu, temuan mengungkapkan bahwa siswa memilih bahan bacaan mereka berdasarkan minat, 40Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x Onlinepermintaan guru, karakter utama, panjang, kualitas sastra, dan biaya. Mereka juga menunjukkan bahwa para siswa membaca untuk meningkatkan bahasa mereka, belajar sesuatu, meningkatkan prestasi akademik mereka, tetap berhubungan dengan perkembangan lokal, ekonomi, budaya, ilmiah, dan politik, meningkatkan status lokal mereka, tetap berhubungan dengan apa yang terjadi di sekitar dunia, dan hiburan. Selain itu, para siswa bergantung pada diri mereka sendiri, guru mereka, dan teman-teman mereka untuk memilih bahan bacaan mereka. Selaras dengan hasil penelitian Hamiyet Bursali dan Rabia MeryemYilmaz yang menganalisis pengaruh aplikasi augmented reality AR pada pemahaman membaca dan pembelajaran permanen dan untuk menguji sikap siswa kelas 5 terhadap aplikasi AR Bursali & Yilmaz, 2019. Selain itu, pendapat siswa tentang aplikasi ini diperiksa. Metode campuran digunakan dengan sampel yang terdiri dari 89 siswa kelas 5 43 perempuan, 46 laki-laki. Kelompok eksperimen berpartisipasi dalam kegiatan membaca menggunakan aplikasi AR, sedangkan metode tradisional digunakan untuk kelompok kontrol. Ditemukan bahwa siswa kelompok eksperimen menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dari pemahaman membaca dan belajar permanen ketika diukur setiap minggu daripada kelompok kontrol. Para siswa mengalami kepuasan dari partisipasi mereka dalam kegiatan membaca berbasis AR, dan menyatakan keinginan untuk melihat aplikasi serupa yang ditawarkan dalam kursus lain. Mereka juga melaporkan tingkat kecemasan yang rendah. Hasil kualitatif ini menun-jukkan bahwa aplikasi AR dapat digunakan secara efektif sebagai alat bantu pendidikan untuk kursus terkait membaca. Peneliti lainnya Samuel Kai Wah Chu dkk menerangkan kinerja akademik siswa telah terbukti dikaitkan dengan kemampuan membaca Chu et al., 2011. Pembelajaran inkuiri berpotensi meningkatkan kemampuan membaca dan minat siswa. Studi ini memverikasi proposisi ini dengan memeriksa efek dari pendekatan inkuiri terhadap proyek kelompok pada kemampuan membaca siswa sekolah dasar. Menggunakan desain studi kasus, pendekatan pembelajaran berbasis proyek penyeli-dikan/ project-based learning PBL, dengan kolab-orasi antara tiga jenis guru dan pustakawan sekolah diimplementasikan untuk mendukung pengem-bangan kemampuan membaca dan minat siswa di sekolah dasar di Hong Kong. Para peserta termasuk siswa kelas 4 SD, guru, dan orang tua. Progress in International Reading Literacy Study PIRLS tes digunakan untuk mengevaluasi kemampuan membaca siswa; angket survei dan wawancara digunakan untuk menguji persepsi peserta terhadap PBL inkuiri; dan survei PIRLS digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi diri siswa. Analisis data kuantitatif dan kualitatif menunjukkan efek positif pada kemampuan membaca dan sikap siswa yang berpartisipasi. Sikap dan kemampuan persepsi diri siswa tampaknya memengaruhi peningkatan kemampuan membaca. Akhirnya, peningkatan dalam pemahaman membaca siswa, kecepatan membaca, dan kosa kata dirasakan. Temuan ini memberikan bukti dan wawasan untuk mendukung implementasi penyelidikan PBL lebih lanjut di sekolah PENUTUPSimpulan Dari uraian penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Peranan pustakawan harus dibantu oleh guru, kepala sekolah dan juga orang Bahan koleksi perpustakaan perlu adanya tambahan tidak hanya buku yang menarik perhatian tetapi juga koleksi non buku. 3. Kurangnya pemanfaatan perpustakaan bagi siswa, karyawan dan guru. 41Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri IdhamaniSaranDari penjelasan di atas saran yang dapat di berikan adalah1. Selain penambahan bahan koleksi perlu adanya pengawasan terhadap pemakaian media Perlu adanya pendekatan kepada siswa agar tetap mau berkunjung ke Untuk tetap menjaga stabilitas sirkulasi di perpustakaan perlu adanya kerjasama dengan pihak luar untuk menambah koleksi perpus-takaan dan untuk memajukan PUSTAKAAl-Nasah, K., & Al-Shorman, R. A. 2011. Saudi EFL students’ reading interests. Journal of King Saud University - Languages and Translation, 231, 1–9. S. 2013. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas H., & Yilmaz, R. M. 2019. Eect of augmented reality applications on secondary school students’ reading comprehension and learning permanency. Computers in Human Behavior, 95, 126–135. S. K. W., Tse, S. K., Loh, E. K. Y., & Chow, K. 2011. Collaborative inquiry project-based learning Eects on reading ability and interests. Library & Information Science Research, 333, 236–243. S. 2013. Metode Penelitian Perpustakaan. Universitas Terbuka. ... Berbagai tantangan yang dihadapi dalam era digital perlu menjadi perhatian khusus dalam dunia pendidikan, terutama minat baca. Pada era digital, minat baca telah mengalami tantangan yaitu siswa lebih dapat bertahan lama saat bermain game dari pada membaca sebuah artikel atau informasi, terlebih lagi membaca buku teks cetak Idhamani, 2020. Minat dan ketertarikan membaca perlu didorong agar dapat tumbuh kembali sehingga dalam menghadapi serbuan informasi, peserta didik dapat menyaring dan memilah mana informai yang baik dan mana yang tidak perlu. ... Imam SuhaimiTujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengamati kemampuan iterpretasi makna pada teks Bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kahuripan Kediri, subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 program studi akuntansi Universitas Kahuripan Kediri yang akan mengambil mata kuliah English for Specific Purposes ESP. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif melalui wawancara, observasi kelas, dan tes, analisis yang digunakan yaitu menggunakan teori Furtus yang terdiri dari Main Idea, inference, reference, author tone, dan constitution. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencarian main idea dan inference menjadi bagian yang paling sulit dari seluruh bagian yang dilakukan oleh mahasiswa... Tanpa perkembangan tersebut, SDM pada suatu bangsa akan mendapatkan banyak masalah pada bidang-bidang yang lain diantaranya pemanfaatan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Maka di era modern masyarakat dituntut untuk lebih cerdas dan cepat dalam mendapatkan informasi serta pemanfatan teknologi Idhamani, 2020. ...Rizal MaulanaBiaya pelaksanaan Penilaian Akhir Semester PAS yang sangat besar dan tingginya kecurangan oleh peserta didik dalam pengerjaan soal ketika Penilaian Akhir Semester berlangsung, maka perlu dilakukan penelitian dengan metode Penelitian Tindakan Kelas Deskriptif Kualitatif, dengan mengimplementasikan pelaksanaan Penilaian Akhir Semester menggunakan sistem Computer Based Test CBT. Adapun hasil penelitian ini berjalan lancar dan biaya rendah.... The era of the industrial revolution technological advances have changed the face of Indonesian education Aziz Hussin, 2018;Yamin & Karmila, 2019. Education to produce students who are following the needs of the world of work, the economic system, and the interaction patterns of everyday human life Idhamani, 2020;Pangondian et al., 2019. Therefore, to create an education system that is relevant to technological advances, it is necessary to have a curriculum system that includes the needs of industry and economic actors in the future Verawadina et al., 2019. ...Andhyarnita PratamiSugiarto SugiartoMasduki AhmadCurriculum management is one of the important components in the process of providing education in an educational unit. Therefore, curriculum management should receive more attention as an effort to optimize the quality of education. This study aims to analyze curriculum management in intercultural schools. The focus of this research is the component of curriculum management which consists of the curriculum planning stage, the organizing stage, the implementation stage, and the evaluation stage. This research is research using a qualitative descriptive approach. The data in this study were collected through observation and interviews with principals, teachers, and representatives of curriculum developers. The data that has been collected is then analyzed using the data analysis method according to Milles and Huberman which consists of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study indicate that curriculum management/management in intercultural schools has been implemented by following the stages of curriculum development which include planning, organizing/coordinating, implementing, and evaluating curriculum stages. The implementation of the stages of curriculum development shows that the curriculum management process has been carried out in a good category.... Furthermore, it is known that the use of digital 3D book can motivate students to learn, because in this technological development era students are more interesting with the learning process which use technological-based learning. Then, a research conducted by Idhamani 2020 mentioned that students are more interesting to read a text that available on the smartphone like on the E-Book, because there are a lot of texts which can arise students' interest to read. Furthermore, a research by Ramastuti 2018 showed that the use of social science learning material contained Balinese local wisdom values in social science subject is very effective to be done in order to increase the value of social concern and students' environmental ethics. ...Ni Kadek Rosita DewiAnak Agung Gede AgungThe results of the analysis of the needs for learning media in elementary schools show that teachers do not use innovative learning media during online learning and there is a lack of strengthening the values of local wisdom in the era of globalization. This study aims to develop an E-Book with the values of Balinese local wisdom. This type of research is a development research using the ADDIE Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation model. Data collection used a questionnaire / questionnaire method with data analysis techniques, namely quantitative descriptive analysis. The results of E-Book media validation based on the expert's assessment of the content of social studies subject matter obtained a score of with good qualifications, instructional design experts obtained a score of 100% with very good qualifications, learning media experts obtained a score of with very good qualifications. The results of the individual user test on 3 students obtained a score of with very good qualifications, and the results of the user test through a small group test on 12 students obtained a score of with very good qualifications. Based on the results of product trial data analysis by experts and user subject test results, it is concluded that the E-Book media containing the values of Balinese local wisdom is suitable for use in learning social studies content in grade IV of Elementary Schools. The implication of developing this E-Book requires supporting facilities such as internet access, computers / laptops, cellphones and the ability of teachers or students to access E-Books. Ika KrismayaniMecca ArfaReading literature requires a process of communication between the writer and the reader as an awareness of the constellation of authors. Furthermore, in this digital era, obtaining digital literature has gotten easier. There are indeed various applications for reading digital literature that the public may utilize to meet their reading demands. The suitable reading application and the correct pattern of information retrieval will have a significant impact on the acquisition of literature to be read. This retrieval will have an impact on people's experiences reading digital literature. As a result, the goal of this study is to investigate the society's use of digital literature reading applications in Tulung District, Klaten Regency. The approach used in this study is qualitative. Interviews, documentation studies, and observations had been used to acquire data. Tulung District residents who have utilized digital literary reading programs in their daily lives were interviewed. According to the results of this study, the informants in this study were generally familiar with the various reading digital literature applications. However, Wattpad is the program they use the most to read digital literature. The application provides access to a variety of literature. The informants most commonly access and appreciate literature in the romance category. The results of this study may be utilized to provide a collection of literary reads in the library based on the types and genres of literature that are of public Wahidah Thayib PidoFatrah Dwik Cantika SujitnoThe study discusses the effect that technology can have on a student's reading behavior. Where students now a day spend a lot of time with cell phones. Rapid advances in telecommunications technology, media and information technologies and the widespread development of global information infrastructure transform learning and reading patterns into global paradigms. It was this paradigm that became dominant and effectively became involved in the revolution of information networks, which would later determine the future of national welfare. Technology, however, remains the initial hypothesis before research is carried out. In this method is use qualitative method. Study using qualitative method provided a comprehensive and clear picture of the social situations studied, comparative events from one social to another or from one time to another; or be able to find patterns of connections between certain aspects and others, and be able to find hypotheses and theories. In a study that described the work done by 12 respondents. Based on Moleong, the aim of the writer is to examine how the student's behavior, habits, and perceptions of how technology affects reading habits for them. The purpose of this study is to know whether technology has a major impact on student reading behavior. The results of this study indicate that technology had a positive impact on the interest in reading students, but most students prefer reading nonfiction rather than reading lessons. And technology can has a negative impact on the student as student interest is distracted and they are sedated with the modern technological sophistication of Bursali Rabia YilmazThe aim of this study was to analyze the effect of augmented reality AR applications on reading comprehension and learning permanency and to examine 5th grade students' attitudes towards AR applications. In addition, student opinions about these applications were examined. A mixed method was used with a sample composed of 89 5th grade students 43 girls, 46 boys. The experimental group participated in reading activities using AR applications, while traditional methods were used for the control group. It was found that the experimental group students showed a higher level of reading comprehension and learning permanency when measured on a weekly basis than the control group. The students experienced satisfaction from their participation in AR-based reading activities, and expressed a desire to see similar applications offered in other courses. They also reported low anxiety levels. These qualitative results indicate that AR applications can be used effectively as educational aids for reading-related Al-NafisahRae’d Abdulgader Al-ShormanThis study investigates the reading interests of Saudi EFL teacher–college students’ reading interests in English, the obstacles hindering their reading efforts, the persons who help them choose their reading materials, the factors which determine their choice of reading materials and the reasons why they read. The statistical analysis of the questionnaire returned by 460 respondents revealed that the students have a wide range of reading interests, the top of which are stories, adventure books, books about religion, magazines about the internet, newspaper world events, magazines about computer, magazines about new advances in technology, sports magazines, newspaper local interests, newspaper sports sections, books about the internet, picture magazines, books about computers, novels, poetry, and plays. On the other hand, they are found to dislike books about economics. The findings also showed that the obstacles that hinder their reading efforts are rare visits to the library, inability to get books quickly, unavailability of reading materials, time constraints, lack of local libraries, beliefs of having better things to do than reading, difficulty of reading materials provided by English departments, beliefs that improving reading is not as important as improving other language skills, beliefs that there is no relationship between reading and other language skills, and lack of family interests in reading. Furthermore, the findings revealed that the student choose their reading materials by interest, teacher’s request, the main character, length, literary quality, and cost. They also showed that the students read for improving their language, learning something, improving their academic achievements, keeping in touch with the local, economic, cultural, scientific, and political developments, improving their local status, keeping in touch with what is happening around the world, and entertainment. In addition, the students depend on themselves, their teachers, and their friends for choosing their reading academic performance of students has been shown to be associated with reading ability. Inquiry learning can potentially enhance the reading abilities and interests of students. This study verified this proposition by examining the effects of an inquiry approach to group projects on the reading abilities of primary school students. Using a case study design, an inquiry project-based learning PBL approach, with the collaboration between three types of teachers and the school librarian was implemented to support the development of reading abilities and interests of students in a primary school in Hong Kong. The participants included Primary 4 students, teachers, and parents. Progress in International Reading Literacy Study PIRLS tests were used to evaluate the students' reading abilities; survey questionnaire and interviews were used to examine the participants' perceptions of the inquiry PBL; and the PIRLS survey was used to measure the students' attitudes and self-perceptions. Quantitative and qualitative data analyses showed positive effects on the reading abilities and attitudes of the participating students. Students' attitudes and self-perceived abilities appeared to influence the improvements in reading abilities. Finally, improvements in the students' reading comprehension, reading speed, and vocabulary were perceived. These findings provide evidence and insights to support further implementation of inquiry PBL in primary Ilmu PerpustakaanS BasukiBasuki, S. 2013. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas Penelitian PerpustakaanS HartinahHartinah, S. 2013. Metode Penelitian Perpustakaan. Universitas Terbuka. . 18 82 51 372 34 386 403 309

perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku